Siklus Hidup
Ale-ale Jeruk
1. Tahap Perkenalan
Ale-ale jeruk adalah produk pertama yang dikeluarkan oleh PT. Tirta Alam Segaryang berdiri pada tahun 2006. Ale-ale jeruk launching pada awal tahun 2007 dengan menggunakan cup transparandengan tujuan untuk menunjukan kepada konsumen bahwa produknya benar-benar higienis.
Pada tahun
pertama produk ini masuk ke pasar penjualannya masih sedikit dan distribusinya
juga masih terbatas karena masyarakat belum banyak yang mengetahui produk ini..
Promosi produk sangat agresif dilakukan melalui media masa (TV, Koran, Radio),
Spanduk di pinggir-pinggir jalan, mobil yang di cat produk dan mengadakan /
mengikuti event. Strategi yang digunakan oleh Wings dalam menjual produk ini
adalah penetration, yaitu menjual produk dengan harga dibawah produk sejenis,
kemudian menaikkan harga setelah mendapat banyak konsumen/diminati masyarakat.
2. Tahap Pertumbuhan
Memasuki
awal tahun 2008 Ale-ale jeruk sudah banyak diminati masyarakat dan mulai
mempunyai konsumen setia. Distribusi dan penjualannya meningkat tajam sehingga
laba yang didapatpun juga meningkat. Pada tahap pertumbuhan, promosi masih
dilakukan tetapi tidak seagresrif seperti pada tahap perkenalan dan tujuan
iklannya bukan lagi untuk mengenalkan produk tetapi untuk meyakinkan konsumen. Strategi
yang digunakan pada tahap ini adalah dengan meningkatkan kualitas produk, yaitu
melalukan penelitian tentang rasa yang disukai masyarakat
3. Tahap Kematangan
Tahap
pergantian pertumbuhan ale-ale jeruk terjadi setiap musim hujan atau awal dan
akhir tahun karena setiap musim hujan permintaan turun dan kembali naik ketika
mulai berakhir musim hujanPada tahun tersebut ale-ale jeruk mampu merajai
pasaran minuman dalam cup. Untuk mempertahankan posisi tersebut pihak produsen
melakukan beberapa inovasi diantaranya merubah warna cup yang awalnya
transparan dengan sedikit gambar buah menjadi cup putih dengan print warna yang
lebih menarik, selain itu perusahaan mulai memproduksi ale-ale dengan varian
baru yaitu strawberry dan apel fuji.
4. Tahap Penurunan
Akibat dari mengeluarkan varian baru dengan rasa apel
fuji dan strawberry, maka selera konsumen mulai berubah. Konsumen lebih
menyukai rasa apel fuji dan strawberry daripada rasa jeruk. Hal ini membuat
penjualan ale-ale jeruk menurun drastis sehingga ale-ale rasa jeruk tidak mampu
lagi bersaing dengan ale-ale rasa apel fuji dan strawberry. Menyadari keadaan
tersebut, maka perusahaan tidak lagi fokus di ale-ale jeruk, perusahaan tidak
berusaha membangkitkannya tetapi cenderung meninggalkannya, perusahaan hanya
memproduksi jika ada permintaan. Sampai saat ini produk ale-ale jeruk masih
beredar dipasaran tetapi sudah sangat jarang ditemui, berbeda dengan varian
lain yang masih mudah ditemukan.